Senin, 23 Mei 2011

Hotel sapi


kebetulan kemaren ada tugas kuliah mencari suatu bentuk jasa yang masih baru dan unik
nah berikut akan dijelaskan,mudah mudahan menambah pengetahuan teman teman semua

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

Seperti layaknya manusia, sapi mendapat pelayanan istimewa dari pengelola hotel.

Akhmad Satuan

DUA truk berwarna merah menyala dengan pelat nomor polisi wilayah Jawa Timur terlihat beriringan melaju dengan tenang ke arah barat. Truk itu membawa masing-masing 12 sapi ternak melintas di jalur pantura Plelen, Batang, Jawa Tengah.

Kedua truk berhenti di sebuah warung makan di Desa Tulis, Batang. Setelah turun dari kabin truk, sopir dan kernet berbincang sejenak dengan lelaki setengah baya yang sebelumnya sibuk membersihkan bangunan kandang berukuran 10 x 40 meter di samping warung.

Tidak lama setelah kernet membuka pintu bak truk, lelaki setengah baya yang bernama Kasimin, 54, melepas ikatan tali sapi ternak dan menuntunnya turun melaluijembatan papan.

Kurang dari 30 menit, 24 sapi telah diturunkan dari dua truk dan langsung dimasukkan ke kandang.

Sopir dan kernet truk masuk warung dan memesan makanan.

Saat yang sama, Kasimin dibantu seorang pemuda langsung memberikan makanan untuk ternak, berupa rumput gajah, jerami, dan bekatul, yang telah disiapkan dalam sebuah ember plastik.

Ketika sapi-sapi yang diikat di sebuah palang bambu sedang makan, anak buah Kasimin memandikan sapi dengan menyemprotkan siang air. Tujuannya agar kotoran yang menempel di tubuh sapi tanggal. Tangannya yang cekat-an juga memijit beberapa bagian tubuh binatang itu. Diharapkan sapi yang baru saja menempuh perjalanan jauh dari Banyuwangi, Jawa Timur,itu merasa nyaman.

Dipijat

Itulah sekelumit kesibukan hotel sapi yang berada di sepanjang jalur pantura Desa Tulis, Batang. Bukan hanya manusia yang butuh hotel. Sapi juga butuh hotel sebagai tempat peristirahatan sementara untuk melepas kelelahan setelah menempuh perjalanan sedikitnya 12 jam. Ternak yang siap dipotong untuk memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran tersebut membutuhkan kondisi yang baik sehingga ketika sampai ke tujuan tetap sehat dan bobot mereka tak berkurang.

Belasan hotel sapi yang berjajar di sepanjang pantura Tulis sejak memasuki Ramadan memang mengalami peningkatan hunian hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan biasanya. Dalam sehari sedikitnya dua truk bermuatanbelasan sapi berhenti dan mengistirahatkan ternak tersebut 4-6 jam di hotel-hotel yang dibangun khusus untuk peris-tirahan sapi.

Dengan tarif sewa hotel RplOO ribu per truk, sapi-sapi tidak hanya tidur, tetapi juga dijamu dengan makanan dan minuman, vitamin serta nutrisi untuk tetap menjaga kebugaran. Bahkan, selain jcisa mandi dan pemijatan, juga tersediapengobatan.

Seperti layaknya manusia, sapi-sapi mendapat perlakuan istimewa dari pengelola hotel, seperti para sopir dan kernet truk yang membawa mereka di warung sebelah.

Sapi-sapi dibawa dari be; berapa daerah sentra ternak di Jawa Timur seperti Madura, Banyuwangi, dan Kediri ke beberapa daerah di Jakarta dan Jawa Barat untuk memenuhistok daging pada saat Lebaran mendatang.

Kotoran Sapi

Setiap hari puluhan truk dengan kapasitas 12-15 sapi per truk mampir di hotel sapi. "Setelah menempuh perjalanan lebih dari 12 jam, kami harus istirahat dan sapi diturunkan di hotel-hotel sapi yang berdiri di sepanjang Jalan Raya Tulis untuk diberikan makan, vitamin,dan juga waktu istirahat," kata Sarjito, 45, sopir truk yang baru saja menurunkan 14 sapi yang dibawa dari Banyuwangi.

Kahar, 49,-sopir lain mengatakan meskipun mengangkut ternak, para sopir memunyai tanggung jawab terhadap keselamatan, terutama kesehatan sapi yang dibawa, sehingga ketika sampai di tempat tujuan sapi tetap sehat dan gemuk seperti ketika mulai diangkut.

"Bekal yang kami bawa selain untuk keperluan BBM dan makan juga untuk keperluan ternak sapi," katanya.

Kurdi, 39, pemilik hotel sapi, mengatakan memasuki Ramadan ini 12 hotel sapi di sepanjang jalur pantura penuh setiap hari. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan rumput gajah, beka-tul, dan vitamin, para pemilik hotel sapi harus mencari hingga ke beberapa daerah dan penggilingan padi.

"Selama Ramadan dalam sehari kita paling tidak membutuhkan 100 karung rumput gajah dan 20 karung bekatul. Padahal, biasanya hanya sekitar 10 karung rumput gajah atau tiga karung bekatul," katanya.

Riyadi, 45, pemilik hotel sapi lainnya, mengungkapkan untuk setiap truk bermuatan 12-15 sapi, biasanya pihak pengelola akan mengenakan tarif RplOO ribu.

Harga ini naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp70.000 per truk, akibat naiknya harga pakan.

Uang jasa sewa hotel untuk sapi yang dipungut tersebut sudah termasuk untuk kebutuhan pakan, air minum, tempat istirahat sapi. Juga, tenaga pemijat sapi. "Tenaga medis ternak juga siap jika mendapati ternak yang kurang sehat," tambahnya.

Bisnis hotel sapi di daerah Batang merupakan peluang yang bagus.

Para pemilik hotel mendapat penghasilan tambahan karena juga menyediakan akomodasi bagi sopir dan kernet truk yang melintas. Mereka memanfaatkan lokasi yang strategis, karena berada di tengah jalur pantura, saat para sopir dan ternak yang dibawanya dalam kondisi lelah setelah menempuh perjalanan panjang.

Para pemilik hotel sapi juga masih mendapat keuntungan yang cukup besar karena kotoran sapi, baik yang ditinggalkan di atas truk maupun di kandang, bisa dikumpulkan dan dijual untuk pupuk kandang. "Setiap hari, saya mendapatkan sebanyak lima karung kotoran sapi yang dapat dijual kepada petani dan perkebunan dengan harga Rp20.000 per karung. Setiap bulan ada yang mengambilnya," kata Kasimin. (N-2)achmad sapuan mediaindonesia.com


Sabtu, 21 Mei 2011

sungguh luar biasa engkau ALlah

Sungguh dahsyat dan berkuasa engkau Allah
jalanMu tak terselami
apa yang kami perbuat hingga engkau sungguh begitu baiknya
terimakasih ya Allah